Metode Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh MYRJ 52 terhadap pelepasan klorfeniramin maleat dari matriks berbasis carnauba wax dan stearil alkohol. Formulasi tablet dibuat dengan metode cetak langsung, menggunakan berbagai konsentrasi MYRJ 52 sebagai surfaktan. Pelepasan klorfeniramin maleat diuji menggunakan metode disolusi dengan medium buffer pH 6,8 pada suhu 37°C ± 0,5°C. Sampel diambil secara berkala untuk dianalisis kandungannya menggunakan spektrofotometri UV-Vis.
Pengujian dilakukan pada tiga kelompok: tablet tanpa MYRJ 52, tablet dengan konsentrasi rendah MYRJ 52 (1%), dan tablet dengan konsentrasi tinggi MYRJ 52 (5%). Pelepasan obat dihitung sebagai persentase kumulatif pelepasan klorfeniramin maleat selama waktu tertentu hingga 8 jam.
Hasil Penelitian Farmasi
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan MYRJ 52 meningkatkan pelepasan klorfeniramin maleat dari matriks carnauba wax dan stearil alkohol. Tablet dengan konsentrasi 5% MYRJ 52 menunjukkan pelepasan tertinggi, mencapai 85% dalam 8 jam, dibandingkan tablet tanpa MYRJ 52 yang hanya mencapai pelepasan 60% pada waktu yang sama.
Penambahan MYRJ 52 juga mempengaruhi profil pelepasan obat, dengan peningkatan pelepasan awal (burst release) dalam dua jam pertama. Hal ini mengindikasikan bahwa surfaktan MYRJ 52 memodifikasi struktur matriks, sehingga meningkatkan difusi obat melalui medium.
Diskusi
MYRJ 52 sebagai surfaktan non-ionik berfungsi meningkatkan kelarutan dan difusi obat dalam medium pelepasan. Pada matriks carnauba wax dan stearil alkohol, MYRJ 52 membantu menciptakan pori-pori mikro pada permukaan matriks, yang mempermudah pelepasan klorfeniramin maleat. Konsentrasi yang lebih tinggi dari MYRJ 52 menghasilkan pelepasan obat yang lebih cepat, tetapi dapat mengurangi kontrol pelepasan yang diinginkan.
Pemanfaatan MYRJ 52 dalam formulasi farmasi harus mempertimbangkan tujuan pelepasan obat. Untuk obat dengan kebutuhan pelepasan terkontrol, konsentrasi surfaktan yang tepat perlu disesuaikan agar tidak mengorbankan profil pelepasan yang diharapkan.
Implikasi Farmasi
Penelitian ini menunjukkan potensi penggunaan MYRJ 52 dalam formulasi pelepasan terkendali berbasis wax dan alkohol. Pengembangan sediaan pelepasan obat jangka panjang dapat memanfaatkan MYRJ 52 untuk mengoptimalkan bioavailabilitas obat yang sulit larut, seperti klorfeniramin maleat.
Selain itu, hasil ini juga memberikan dasar untuk mengevaluasi aplikasi surfaktan lain yang serupa dalam matriks pelepasan terkendali, sehingga dapat memperluas opsi formulasi farmasi untuk obat-obatan dengan profil pelepasan yang kompleks.
Interaksi Obat
Penggunaan MYRJ 52 dalam formulasi matriks dapat memengaruhi interaksi dengan obat lain yang bersifat lipofilik. Surfaktan ini dapat meningkatkan pelepasan obat lipofilik lain yang terdapat dalam formulasi kombinasi, sehingga berpotensi mengubah farmakokinetik obat tersebut. Pengawasan diperlukan jika digunakan bersama obat dengan indeks terapeutik sempit.
Pengaruh Kesehatan
Penambahan MYRJ 52 dalam formulasi farmasi dapat meningkatkan pelepasan obat, yang bermanfaat bagi pasien dengan kebutuhan pengobatan yang cepat dan efektif. Namun, pelepasan awal yang terlalu cepat dapat meningkatkan risiko efek samping, terutama pada obat-obatan antihistamin seperti klorfeniramin maleat. Oleh karena itu, formulasi yang tepat perlu dipastikan untuk meminimalkan risiko ini.
Kesimpulan
Penambahan MYRJ 52 dalam matriks carnauba wax dan stearil alkohol secara signifikan meningkatkan pelepasan klorfeniramin maleat. Konsentrasi MYRJ 52 yang lebih tinggi menghasilkan pelepasan yang lebih cepat, tetapi perlu disesuaikan untuk menjaga profil pelepasan terkendali.
Rekomendasi
- Penelitian lanjutan diperlukan untuk mengevaluasi stabilitas matriks dengan MYRJ 52 dalam kondisi penyimpanan jangka panjang.
- Pengembangan formulasi pelepasan obat dengan surfaktan harus memperhatikan keseimbangan antara pelepasan awal dan pelepasan jangka panjang sesuai kebutuhan terapi.
- Pengujian klinis diperlukan untuk memastikan keamanan dan efektivitas formulasi berbasis MYRJ 52 pada manusia.